Home

Album "PERJALANAN"


Temen-temen, Q cuma mo beritahu klo d'Masiv ngeluarin album ke 2 nya, yang judulnya "PERJALANAN".Lagu-lagu yg di album yg satu ini menurutku lebih bagus ketimbang album-albumnya yang dulu.Single pertama di album ini adalah "Rindu 1/2 Mati".Lagu ini menjadi soundtracknya sinetron "Kejora & Bintang" yg disiarkan di RCTI.Album ini sudah bisa dibeli mulai tanggal 17 kemarin.
Untuk para Masivers yg belum beli albumnya segera beli ya!Jangan sampai kehabisan & jangan beli yang bajakan ya!



d'Masiv Bikin Mini Album


Temen-temen, aku punya berita d'Masiv lagi yaitu d'Masiv sekarang sudah punya mini album.Mini album tersebut hanya memuat 2 lagu yaitu Jangan Menyerah dan Mohon Ampun Aku.Lagu Jangan Menyerah sekarang sudah terkenal sama videoklipnya.Terus, lagu yang judulnya Mohon Ampun Aku belum terkenal sih,tapi aku sudah tahu lagunya (wajarlah, aku kan Masivers)
Sekarang, mini albumnya itu sudah dijual di toko-toko kaset.Cuma albumnya langka banget.Aku aja nggak kebagian.Kalian mau tahu kan album barunya seperti apa?
Album Terbaru D'Masiv Sudah Bisa Dinikmati 
         Grup band d'Masiv, yang telah dicap menjiplak untuk delapan lagu dari album reguler perdana mereka, Perubahan (2008), mengaku berhati-hati dalam menggarap album reguler kedua mereka, Perjalanan (2010), yang baru dirilis. Album baru d'Masiv diberi judul 'Perjalanan' karena proses penciptaan dan pengumpulan lagu untuk album itu dilakukan oleh mereka dalam tur kawanan Rian (vokal), Kiki (gitar), Rama (gitar), Rai (bas), dan Why (drum) itu dari kota ke kota. "Prosesnya setahun dan menguras tenaga," kata Rian. Launching album terbaru d'Masiv ini diadakan di Hard Rock Cafe, Jakarta Selatan.
      Dibandingkan dengan mengerjakan album 'Perubahan', mereka merasa tidak terbirit-birit menggarap album 'Perjalanan'. Untuk Perubahan, "Seperti dikejar-kejar setan karena deadline dari label (perusahaan rekaman) kami," ujar Rian; sedangkan untuk Perjalanan, "Kami semua punya banyak waktu untuk merevisi yang kami dengar dan kami rasa kurang," lanjutnya. "Kami juga banyak belajar dari album-album terdahulu," imbuh Rian, yang bersama rekan-rekannya tersebut juga melahirkan album mini Special Edition (2009).
Hasilnya, 12 lagu baru plus dua lagu dari album mini Special Edition menjadi muatan album Perjalanan. Single pertamanya, 'Rindu 1/2 Mati'. "Waktu itu memang perasaan lagi campur aduk. Rindu sama rumah, orangtua, karena lagi sibuk-sibuknya tur. Akhirnya, perasaan rindu disatukan, jadilah 'Rindu 1/2 Mati', yang kami pilih jadi single utama," jelas Rian.
     Pemilihan 'Rindu 1/2 Mati' bukan tanpa alasan. Untuk lagu tersebut, d'Masiv dibantu oleh personel grup Vierra, Kevin Aprilio, yang bermain piano. Permainan piano oleh Kevin diharapkan menguatkan power-pop yang diusung juara kontes band "Wanted" asal Jakarta ini. "Kebetulan, personel-personel kami enggak ada yang benar-benar pianis. Kevin itu pemain piano yang bagus. Saya cuma bilang, mainkan musik seperti membelah kelapa tanpa airnya tumpah, lalu dia menerjemahkannya dengan musik yang bagus," puji Rian.
Karena pernah dituding menjiplak untuk delapan lagu dalam album Perubahan, d'Masiv mengaku berhati-hati untuk album Perjalanan. "Memang, kami jadi lebih hati-hati. Kalau ada kemiripan, mending kami buang sekalian. Kami cari yang terbaik, yang penting kami berkarya sebaik-baiknya," tegas Rian.
Dengan 'Perjalanan' dirilis, d'Masiv berharap akan terus belajar dan tidak cepat puas. "Di album ini biar bagaimanapun kami tidak cepat puas dan belum menemukan warna d'Masiv sepenuhnya. Itu proses dan sampai kapan pun tetap akan berproses," tutup Rian.

SeJaRah UNGU baNd

Ungu terbentuk tahun 1996. Motor pembentuknya adalah Ekky (gitar) dan saat itu vokalisnya adalah Michael, sedangkan drum dipegang oleh Pasha Van derr Krabb. Tahun 1997, saat Ungu hendak manggung, Pasha Van derr Krabb 'menghilang' dan posisinya digantikan oleh Rowman. Enda yang sebelumnya adalah roadies-nya Ekky juga ikut bergabung dengan Ungu.

Tahun 2000, Ungu mulai mempersiapkan album pertama mereka, yang akhirnya dirilis 6 Juli 2002 bertajuk Laguku. Sebelumnya, Ungu ikut mengisi 2 lagu di album kompilasi Klik bersama Lakuna, Borneo, Piknik, dan Energy. Ke dua lagu tersebut adalah "Hasrat" dan "Bunga". Single pertama album ini, "Bayang Semu" menjadi ost. sinetron ABG (RCTI). Meski terbilang sukses, album ini baru mendapat Platinum Award setelah hampir 2 tahun album ini dirilis.

Saat hendak masuk dapur rekaman untuk album kedua, Ekky memutuskan keluar. Oncy yang saat itu baru keluar dari Funky Kopral dipilih untuk menggantikan Ekky. Album kedua Ungu Tempat Terindah dirilis Desember 2003. Album ini menjagokan "Karena Dia Kamu" sebagai single pertama dan "Suara Hati" dipilih sebagai single kedua. Baru empat bulan dirilis, penjualannya telah mencapai 80.000 (delapan puluh ribu) kopi. Jumlah yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan album pertama yang 'telah' mendapatkan platinum (150.000 kopi) dalam hitungan waktu satu setengah tahun.[1]

Pada tahun 2005, Ungu menjadi salah satu artis yang berkolaborasi dengan Chrisye di album terbaru Chrisye, "Senyawa".

Album Melayang dirilis Desember 2005. Di albumnya yang ketiga dengan single "Demi Waktu", Ungu mendapat double platinum.[2] Dengan hits Demi Waktu mengantarkan Ungu jadi MTV Exclusive Artis di bulan Desember 2005. Gaung "Demi Waktu" merambah negeri Jiran, Malaysia. Empat perusahaan label berebut untuk mendapatkan hak edar di sana. SRC, perusahaan yang menaungi Siti Nurhaliza akhirnya keluar sebagai pemenang.[3]

Ungu mengeluarkan sebuah mini album untuk menyambut Ramadhan 1427 H bertajuk SurgaMu yang dirilis September 2006.[4] Hanya dalam tempo sepuluh hari sejak rilis mini album SurgaMu, telah terjual sebanyak 150 ribu keping.[5] Bahkan Wakil Presiden Yusuf Kalla memberi penghargaan 'Inspiring' atas album religi SurgaMu. Sayangnya, saat hendak menerima penghargaan di istana Wapres, Ungu yang mengenakan setelah jas yang dipadu celana jeans ditolak masuk ke dalam istana, dengan alasan pakaian yang tak sesuai dengan protokoler istana.[6]

Dalam Penghargaan MTV Indonesia 2006, Ungu masuk dalam 3 nominasi, yaitu Most Favorite Group/Band/Duo, Best Director "Demi Waktu" Abimael Gandy, dan Video of the Year "Demi Waktu".[7]

Ungu dengan dukungan "A Mild Live Productions" dan "Trinity Optima Productions" membuat buku biografi. Buku yang diberi judul "A Mild Live Ungu Book Magazine" itu diluncurkan pada Kamis, 10 Mei 2007, di Jakarta.[8] Dicetak sebanyak 40 ribu eksemplar, buku tersebut memuat biografi masing-masing personil, diskografi Ungu, foto-foto, dan bahkan chord lagu-lagu Ungu.[9]

Ungu juga sering terlibat dalam pembuatan album soundtrack. Ungu pernah menyumbangkan lagu untuk film Buruan Cium Gue yang dilarang edar. Ungu pun menyumbangkan 3 buah lagu untuk film Coklat Stroberi yakni dua lagu baru, "Disini Untukmu" dan "Sahabatku", serta mengikutkan lagu "Berjanjilah" dari album ketiga mereka Melayang.[10]

Dalam ajang "SCTV Music Awards 2007" di Balai Sidang Jakarta (JHCC), Ungu mendapat 4 kemenangan. Album SurgaMu yang diproduseri Trinity/Prosound membawa Ungu menjadi penerima penghargaan 'Album Religi', 'Lagu Paling Ngetop' dan 'Video Klip Paling Ngetop' untuk lagu "Andai Kutahu". Sedangkan Melayang dengan lagu andalan "Tercipta Untukmu" memenangkan kategori 'Album Pop Rock Duo/Grup'.[11]

Ungu kembali merilis album reguler keempatnya bertajuk Untukmu Selamanya. Album ini di-launching di empat negara sekaligus, yaitu 9 Agustus 2007 di Kuala Lumpur, Malaysia, 10 Agustus 2007 di Singapura, 12 Agustus 2007 Hongkong dan puncaknya 15 Agustus 2007 di Jakarta, Indonesia. Lagu andalan dalam album ini antara lain, "Kekasih Gelapku", "Cinta dalam Hati", "Apalah Arti Cinta" dan "Ijinkan Aku".[12]

Menyambut Ramadhan 1428 H, Ungu merilis album religi lagi yang berbentuk mini album bertajuk Para Pencari-Mu. Dalam album ini Ungu berkolaborasi dengan ustad Jeffry Al Buchori.[13] Album ini hanya berisi lima lagu, yaitu "Para PencariMu", "Sembah Sujudku", "Surga Hati", "Sesungguhnya", dan "Tuhanku". Sebelum mini album ini dirilis, tiga dari lima lagu telah terpilih sebagai soundtrack sinetron religi yang tayang selama Bulan Ramadhan.[14]

Ungu kembali meraih penghargaan untuk kategori 'Band Ngetop' di ajang SCTV Awards 2007, yang berlangsung di JCC Senayan Jakarta, Jumat, 24 Agusutus 2007. Dalam ajang itu, Ungu berhasil menyisihkan grup band lainnya, seperti Ada Band, Peterpan, Radja, dan pendatang baru yang mendadak populer, Kangen Band. Pada tahun 2007, Ungu bersama Samsons dan Naff, dijuluki 'The Rising Star' band oleh penyelenggara konser musik akbar Soundrenaline, A Mild Live Productions dan Deteksi Productions, juga oleh raksasa label rekaman Musica Studio.






AsaL muLa d’Masiv

Siapa kini tak kenal D’Masiv? Pertanyaan yang wajar. Sebab, setidaknya, pamor grup band asal Jakarta jebolan A Mild Live Wanted 2007, kini dapat disandingkan dengan band papan atas tanah air lainnya, seperti Nidji, The Titans, ST12.
Namun, nama besar D’Masiv tidak lahir tanpa hits-hits yang mereka ciptakan dan upaya yang telah mereka buat. Kekuatan mereka bukan hanya pada lagu-lagu mereka yang ”mellow” tapi juga performa mereka di panggung yang mampu menciptakan histeria tersendiri bagi para “music maniacs”, khususnya
para
“Masiver” (sebutan bagi penggemar D’Masiv –Red).
Tak heran jika penampilan band yang digawangi Rian Ekky Pradipta (vokal), Aditya Marshal (gitar), Nurul Damar Ramadhan (gitar), Rayyi Kurnia Iskandar (bass) dan Wahyu Piaji (drum) ini tetap dinantikan.
“D’Masiv, adalah pilihan yang tepat
sebagai juara A Mild Live Wanted 2007 karena mereka memenuhi kriteria-kriteria sebagai band yang komersil dan produktif. Selain itu, karakter bermusik mereka yang kuat menjadi alasan paling utama sebagai sebuah pilihan,” demikian dijelaskan Brand Manager A Mild, Amelia Nasution, seperti siaran pers yang diterima The Muse, Selasa (10/3) kemarin.
Sebelum didaulat menjadi jawara A Mild Live Wanted 2007, D’Masiv sendiri mengusung nama “Massive”. Perubahan nama itu sekaligus menjadi tanda kesuksesan yang telah mereka raih untuk mendapat tempat di kancah musik nasional.
Kesuksesan di ajang pencarian bakat tingkat nasional
tersebut, juga dibarengi dengan kesuksesan album mereka, “Perubahan” yang dirilis tahun 2008. Album dengan hits “Cinta Ini Membunuhku” ini, kini telah menembus “Triple Platinum”, sebuah pencapain yang luar biasa untuk sebuah band yang tergolong masih baru.
Singel-singel lainnya, seperti “Di Antara Kalian”, “Merindukanmu”, dan “Diam Tanpa Kata” yang juga digunakan sebagai sountrack sinetron, telah turut mendongkrak pamor D’Masiv. Tak hanya itu, pengunduhan ring back tone singel-singel D’Masiv kini telah menembus angka 5 juta.
***
Sekilas mengulangi sejarah D’Masiv, band yang dibentuk pada 3 Maret 2003 ini, sebelum memulai debutnya melalui ajang A Mild Live Wanted 2007.
D’Masiv memulai perjuangannya dari bawah dengan rajin mengikuti festival band dan sering menjadi juara. Tak sampai di situ saja, terkadang mereka pun tak malu-malu mengamen di bus-bus kota demi memperoleh uang untuk menutupi biaya pendaftaran mengikuti festival band. Tapi, perjuangan mereka itulah yang akhirnya membawa mereka
tampil di depan ribuan orang dengan membawakan lagu-lagu ciptaan mereka sendiri.
Perjalanan D’Masiv patut menjadi panutan bagi band-band berbakat yang ingin tetap eksis di kancah musik Indonesia. Niat, usaha dan kegigihan mereka sepadan dengan hasil yang akan ditorekan, seperti yang dilakukan D’Masiv.